Karena Misteri Terbesar Hyouka Adalah Cinta

Apakah ada cinta di antara Oreki dan Chitanda? Tampaknya ini akan jadi misteri terbesar Hyouka.
oreki chitanda hyouka ending

Hyouka tampaknya bukan kisah cinta, meski saya akan bahagia kalau misalnya Houtaro Oreki dan Eru Chitanda berakhir bersama. Adegan di episode terakhir bisa jadi petunjuk, membuat kita ingin melihat mereka bersama, tetapi kita hanya melihat mereka berdua berdiri dan saling tersenyum, meninggalkan akibatnya pada imajinasi kita.

Hyouka adalah tentang memecahkan misteri, terutama misteri yang levelnya kesehariaan. Tak ada pembunuh yang perlu ditemukan, tak ada kejahatan yang perlu segera diungkap. Hyouka tak tertarik terjebak dalam teka-teki rumit atau keadaan sensasional yang sering dipakai dalam serial misteri konvensional.

Baca juga: 15 Anime Adaptasi Novel

Dalam mengeksplorasi "mengapa" dari misteri keseharian ini, Hyouka memberikan alasannya untuk menjelajahi karakternya, satu sisi tertentu pada suatu waktu. Kita melihat minat dan empati Oreki yang tumbuh pada orang lain, atau Fukube Satoshi yang ternyata menyimpan kecemburuan pada kemampuan analis Oreki. Kemudian kita memiliki semacam romansa antara Oreki dan Chitanda, yang belum terjawab.

Apakah Ada Cinta di Antara Oreki dan Chitanda?


oreki chitanda hyouka

Saat Houtarou Oreki dan Eru Chitanda bertemu untuk pertama kalinya, kuncup bunga membingkai adegan sebagai metafora. Menyimbolkan cinta rahasia yang mekar di pertengahan musim semi. Oreki yang terkenal apatis menjadi terpesona dan tertarik pada sesuatu, pada seseorang.

Lihat: 10 Karakter Kabayan dalam Anime

Eru Chitanda sangat mengagumi bakat dan keterampilan Oreki. Selain itu, dia mempercayai Oreki, percaya dia memiliki kemampuan untuk memecahkan misteri apa pun. Akibatnya, Oreki sering dipaksa untuk memenuhi keingintahuan Chitanda.

Meski seorang yang sopan dan agak pemalu, Chitanda tak pernah menahan diri dengan Oreki ketika ingin menenangkan rasa penasarannya, ia tak sungkan sering mendekatkan wajahnya ke Oreki. Di sisi lain, Oreki yang jadi salah tingkah, malu tapi mau.

oreki chitanda hyouka

Pada minggu-minggu setelah Festival Sekolah Kamiyama, Oreki dan Chitanda mengalami perubahan pada kepribadian mereka. Chitanda lebih mengandalkan Oreki bahkan dalam hal rasa ingin tahu terkecil, sementara Oreki, yang bukan lagi bocah hemat energi seperti sebelumnya, perlahan membangun kesabaran dan inisiatif ketika sebuah misteri baru muncul.

Baca juga: Kenapa Sekolah Menengah Sering Jadi Latar Anime?

Sebelum Hari Valentine, Mayaka Ibara pergi belanja untuk membeli hadiah buat Satoshi. Selama berbelanja, Ibara bertanya pada Chitanda apakah dia menyukai seseorang. Begitu Chitanda mendengar ini, dia langsung tersipu malu. Meski tak ada jawaban, ini menunjukkan bahwa Chitanda memiliki perasaan terhadap seseorang, dan kita tak tahu siapa. Yang bisa kita lakukan hanyalah berasumsi kalau Chitanda menyukai Oreki karena ia adalah lelaki terdekat dengan Chitanda.

Ikatan mereka akhirnya memuncak ketika Chitanda secara pribadi mengundang Oreki ke berbagai kesempatan seperti pemakaman pamannya, Tahun Baru dan Festival Boneka. Di sana Oreki mengambil peran penting bersama dengan Chitanda.

Setelah festival boneka, saat berjalan bersama Chitanda, Oreki membayangkan sebuah skenario jika dia mengakui cintanya dengan mengatakan kepada Chitanda kalau dia dapat menangani bisnis keluarga untuknya, tapi dia memutuskan untuk memendamnya karena takut akan kehidupan penuh warna.

Menyoal Episode Terakhir Hyouka


Konsep mono no aware atau ephemeralism banyak jadi corak dalam budaya dan cara bercerita di Jepang, dan ini adalah contoh utama dari itu. Houtarou menghibur diri dengan pemikiran selintas tentang apa yang bisa terjadi jika dirinya bisa bersama Chitanda, yang menghasilkan salah satu adegan akhir yang paling indah secara visual yang pernah saya lihat di anime hingga saat ini.

hyouka eru chitanda ending

Namun, perhatikan simbolisme dalam adegan ini. Kita akan melihat bahwa Chitanda dikelilingi oleh kelopak bunga sakura yang jatuh, yang merupakan lambang ephemeralisme bagi rakyat Jepang.

Fakta bahwa pemandangan dilukiskan dengan cara ini memberi tahu kita dua hal: Pertama, Oreki telah mengembangkan perasaan untuk Chitanda, dia melihatnya sebagai seseorang yang seindah kelopak sakura yang mengelilinginya. Kedua, Oreki memiliki momen singkat di benaknya ketika dia menghibur diri dengan pikiran jika bisa bersama dengan Chitanda, yang dengan cepat berlalu, seperti jatuhnya kelopak sakura.

Apa yang tak diceritakan kepada kita adalah bagaimana mereka berakhir setelah itu, karena itu bukan bagaimana struktur cerita disusun. Hyouka adalah genre misteri dengan bungkus irisan kehidupan, yang bisa saja berubah menjadi kisah cinta di beberapa titik, meski tak dilakukan. Kita hanya tahu perasaan asli Oreki di akhir seri, dan sejauh yang bisa kita perhatikan, itu tak jadi soal karena kisah yang ingin diceritakan oleh pembuatnya telah tuntas diceritakan.

Akhir ini juga merupakan yang ada di novel, di penutup volume 4 yang berjudul "The Doll that Took a Detour".

Ini adalah pertama kalinya aku merasa seperti ini. Pengalaman pertama ini menjadi kunci penting untuk sebuah pertanyaan yang tidak bisa kupecahkan sebelumnya.
Sekarang aku tahu.
Mengapa Fukube Satoshi meremukkan cokelat Ibara.
Ini pasti alasannya.
Mungkin itu alasan yang sama mengapa aku tidak mengatakan apa yang aku inginkan, dan malah mengatakan kalimat yang berbeda, di sini di kediaman keluarga Chitanda, saat ini saat senja mendekat.
Dengan pura-pura tak peduli, aku berbicara.
"Sudah mulai dingin."
Mata Chitanda sedikit membelalak karena terkejut. Lalu dia tersenyum lembut dan perlahan menggelengkan kepalanya.
"Tidak, ini sudah musim semi!"


Kemungkinan yang paling masuk akal, mengikuti nuansa Hyouka dan kepribadian Oreki, mungkin Oreki akan mengalami periode canggung yang sangat lama bersama Chitanda yang selalu ceria di balik beban tradisi. Harus ada seseorang atau sesuatu yang memaksa Oreki membuka perasaannya. Namun, cerita tentang hubungan percintaan macam begini akan jatuh ke genre yang sama sekali berbeda dari yang kita tonton.

Tentu saja, saya tak menolak jika Kyoto Animation membikin semacam film Hyouka: A Love Story, misalnya. Sebelum hal itu terjadi, kisah cinta Oreki dan Chitanda adalah tetap misteri.
Pekerja teks komersial, juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku dengan kearifan lokal

4 komentar

  1. Oh em jii..mengapa begitu lucu atau bisa dikatakan kepolosan kali ya si Citandha ini. Orekinya juga type-type yang malu-malu tikus lagi, yang menjadikan romansa keduanya ga terlihat brutal, tapi dibangun secara samar-samar tapi mendebarkan...

    Tapi diakhiri dengan tipikal ending yang ngambang ya, mempersilahkan pemirsa berimajinasi sendiri kira-kira setelahnya bagaimana. Sebenernya kadang aku gemes juga dengan type ending begini, tapi emang jadinya ada sensasi menggelitiknya sih yaaa yang bikin penonton ikut blooming aka berbunga-bunga :D
    1. Tipikal Kyoto Animation emang kayak gini juga, selalu tersirat ga pernah frontal langsung nembak "I love you" gitu. Bikin gemes emang Oreki-Chitanda ini sampe saya bikin analisis ini segala.
  2. Cara lihat novel Hyouka gimana ya?
    Mohon penjelasannya minn!
    1. Kalau terjemahan Indonesia udah dirilis sama Penerbit Haru, tapi baru sampe yg ke-5 (baru launching bulan kemarin).
      Saya dulu bacanya terjemahan Inggris versi fans, search Google aja pake keyword "Hyouka Baka-Tsuki", udah ada sampe volume 6.
Berkomentarlah sebelum komentar dilarang. Jika kolom komentar enggak muncul, hapus cache browser atau gunakan versi web.
© Arifureta. All rights reserved. Developed by Jago Desain